SELAMAT DATANG DI WEBLOG NEGERI PERADABAN AGUS THOHIR

Kamis, 27 Januari 2011

HMI dan Perencanaan Strategis Organisasi

Barangkali kita semua sering mendengar perencanaan strategis dan sering dikaitkan kata ”visi dan misi”, SWOT dan POAC dalam pembicaraan sehari-hari, di koran, maupun di diskusi di TV. populernya kata-kata tersebut hampir semua golongan dari petinggi di perusahaan besar, mahasiswa, anggota dewan, menteri, sampai dosen rata-rata fasih menyisipkan kata ”visi dan misi”. Visi pada hakekatnya adalah impian atau keinginan yang ingin diwujudkan Saking dalam kurun waktu tertentu. Misi adalah penjabaran lebih lanjut dari visi berupa cara untuk mewujudkan keinginan tersebut. Sedangkan tujuan merupakan target yang harus dicapai dalam waktu yang lebih pendek dan merupakan bagian tak terpisahkan dari impian.

HMI merupakan studi gerakan yang harusnya kita focuskan pada konsepsi, tapi yang lebih penting kita harus mengetahui apa yang sebenarnya antara perencanaan strategis dan visi misi. Dalam banyak kasus, antara visi, misi dan tujuan sering tidak terkait. Pernyataan visi yang tidak terukur, pernyataan misi yang tidak sinkron bagaimana visi bisa terwujud, sehingga target yang ditetapkan tidak relevan dengan kedua hal tersebut. Dalam hal ini saya mencoba menguraikan masalah tersebut dari aspek perencanaan dengan argumentasi bahwa perencanaan merupakan fungsi pertama dan utama dalam fungsi-fungsi manajemen yang menentukan keberhasilan organisasi dalam mewujudkan keinginannya.
Perencanaan Strategis (Renstra) yang disusun tercantum pernyataan visi dan misi organisasi. Renstra berguna untuk menetapkan arah organisasi secara tepat, pimpinan organisasi atau pimpinan perusahan harus mengetahui pernyataan misi perusahaan, memahami sifat dari tujuan organisasi dan mengadopsi suatu proses yang efektif dan efisien. Penetapan misi organisasi menjadi penting karena keberadaannya menunjang keberhasilan organisasi. Dalam pemahaman lain misi diterjemahkan, beberapa diantaranya:
 Misi organisasi membantu mengarahkan segenap upaya manusia ke arah bersama
 Misi mengandung target yang eksplisit yang dicoba untuk dicapai. Dengan memegang teguh target tersebut dalam pikiran masing-masing, pimpinan dapat menjamin bahwa seluruh anggota organisasi akan bekerja bersama-sama dalam suatu “nada” untuk mencapainya.
 Misi organisasi dapat menghindari konflik “tujuan” Tujuan yang tidak konsisten akan mengakibatkan arah gerak organisasi yang berbeda dan kompatibel dengan arahnya. Dengan gema misi, organisasi dibangun di atas pondasi yang jelas, tujuan yang kompatibel dan terhindar dari konflik.
 Misi organisasi memberikan “rasionalisasi” dalam alokasi sumberdaya organisasi Organisasi menggunakan berbagai sumberdaya untuk menghasilkan barang dan jasa.
 Misi organisasi mengandung panduan umum tentang bagaimana sumberdaya organisasi diperoleh dan bagaimana seharusnya didistribusikan.
 Misi organisasi menetapkan ruang lingkup tanggung jawab jabatan dalam Organisasi Setiap manusia dalam organisasi disiapkan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik dalam rangka menghasilkan barang dan jasa. Panduan organisasi berkait dengan tipe pekerjan yang harus ada dalam organisasi yang harus dimuat dalam misi organisasi
 Misi organisasi berperan sebagai basis pengembangan sasaran organisasi.
Tujuan Organisasi
Suatu tujuan organisasi adalah target kearah mana kegiatan diupayakan untuk mencapainya. Tujuan Organisai mempunyai arti penting dan memberikan dasar bagi perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengendalian. Tanpa tujuan dan komunikasi yang efektif tentang tujuan tersebut, perilaku dalam organisasi dapat tersesat ke arah yang berlainan. Tujuan organisasi harus dijadikan panduan oleh pimpinan dalam kegiatan sehari-hari.
Demikian pentingnya tujuan organisasi untuk menentukan arah dan akan dibawa kemana selanjutnya. Adanya tujuan besar pastinya akan membawa konskwensi untuk mencapai dengan strategi dan disitulah dibutuhkan sumberdaya dan control kinerja untuk mensinergikan dengan hasilnya. Sebagai panduan dalam pengambilan keputusan pimpinan dituntut harus paham apa tujuan yang telah ditetapkan untuk dicapai organisasi. Dengan tujuan akan mudah untuk membuat keputusan yang menjadi jaminan tujuan organisasi yang akan dicapai.
Sebagai panduan untuk meningkatkan efisiensi organisasi adalah dengan meminimalisasikan kehilangan sumberdaya organisasi dalam mencapai tujuan. Untuk itu pimpinan harus memiliki tujuan jelas organisasi dalam pikirannya. Usaha manusia merupakan faktor kritis dalam mencapai tujuan organisasi. Evaluasi maupun imbalan yang diberikan atas prestasi pekerja harus dalam konteks tercapainya tujuan organisasi. Organisasi biasanya mempunyai dua tipe tujuan, yaitu target jangka pendek yang dapat dicapai dalam satu atau dua tahun dan tujuan jangka panjang yaitu target yang ingin dicapai dalam tiga sampai lima tahun.

Selain tujuan organisasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membawa organisasi benar-benar dapat bersinergi dengan semua elemen. Factor yang perlu diantaranya, perlu diperhatikan dan diantisipasi agar tidak misskomunikasi apalagi kalau sampai terjadi tidak adanya sinergi antara sesama. Sifat mengikuti “nunut” merupakan sikap yang perlu dihilangkan karena bisa membuat tujuan tidak dapat terwujud sesuai target.
Organisasi haruslah progresif dan dapat mendefinisikan kebutuhan yang lebih kongret, karena kita punya kolega yang kadang butuh rasionalisasi. Kata perubahan juga sesuatu hal yang penting, sehingga stagnasi bisa diantisipasi untuk mengontrol laju gerak organisasi. Apalagi dengan program anggaran dalam organisasi, dengan terstruktur dan terkendali maka akan menjadi kemudahan untuk mengeksekusi kegiatan.

HMI dan Perencanaan Strategi

HMI merupakan organisasi perkaderan dan perjuangan yang mempunyai tujuan besar berbunyi “Terbinanya mahasiswa Islam menjadi insan ulil albab yang bertanggungjawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi ole Allah subhanahu wata’ala” dari tujuan tersebut kita harusnya dapat mengetahui apa yang akan kita lakukan untuk menjawab aksinya.
Untuk mengatur organisasi, HMI juga harus mempunyai cara dan strategi yang baik dalam mengelola konflik. Dengan perencanaan matang dan pemetaan kekuatan dan peluang kita sebenarnya telah mencoba menguraikan sebenarnya apa yang dibutuhkan saat ini. Terkait dengan pelaksanaan dilapangan HMI masih banyak yang belum sesuai dengan idealitasnya, diantaranya masih banyak yang cenderung santai.
Diantara beberapa peluang dan kekuatan himpunan, ada tiga hal yang harusnya kita sadari dan inilah kata kunci yang jitu. Pertama kita jelas harus punya keunggulan yang menjadi icon dan ciri khas dia luar biasa.keunggulan lain diantaranya dengan mempersiapkan Sumber daya alam (SDM). Dengan tempaan yang ada kita sebenarnyan telah mempersiapkan calon pemimpin.
Sebagai organisasi tertua HMI harus mampu mengurai apa sebenarnya sejarah yang diwarisi. Masalah terjadi dengan tantangan yang masih maka berbenah adalah solusi. Inovasi Dalam Menjalani gerakan secara tersistem rdan aksi adalah membelaan Inovasi dalam menjalankan gerakan ide yang bergulir harus orisinil. Ada bebarapa hal yang perlu ditegaskan diantranya dengan :
 Meningkatkan keunggulan komparatif
 Kemampuan kompetensi keilmuan
 Agency proses transformasi sosial
 Alternatif networking,
 Mengartikulasikan cita-cita masa depan (memory of future)
 Penyegaran kembali terhadap aktifitas gerakannya dengan inovasi gerakan
Kita sebagai warga Negara apalagi di HMI harus turut tergugah untuk membangun ide besar tentang mimpi yang setinggi-tingginya, karena HMI tanpa visi dan kadernya juga tidak akan jelas arah geraknya, visi tanpa aksi hanya mimpi-mimpi yang dapat terealisasi. HMI harus mampu merumuskan inovasi dalam menjalankan gerakan. Ia harus keluar dari kemandegan, membela kaum lemah terpinggirkan, dan harus berbenah untuk menjadi oposisi kritis.
Selain itu jaringan, perlu juga dijadikan peta untuk keselarasan gerakan secara eksternal. Karena HMI mempunyai peluang untuk mengakomodir gerakan lain yang dari kiri (gerakan-parlemen jalanan). Posisi tawar sebagai gerakan HMI secara internal harus menjadi bangunan kokoh. Parameter yang baik jejaring yang dibangunpun harus kooperatif
Begitu banyak hal yang perlu kita benahi terkait dengan organisasi ini, HMI harus mampu menjadi uswah dan pelopor gerakan dengan berbasis perencanaan strategis. Dengan kualifikasi kompetensi,. Dengan gerakan yang teratur dan progress organisasi maka jaminan dengan control yang memadai dapat mempermudah himpunan ini menguraikan masalah social ini.
Dengan kata kunci “memimpin adalah dengan tindakan contoh dan hati. Ketika semua diselaraskan antara pimpinan dan pegawai biasa”. Antara tujuan (visi) dan missi tidak ada komunikasi yang memandu. Kita harus gila dengan kekuasaan yang diciptakan. Kita harus mampu menjadi yang terbaik dalam berjuang di HMI, dan kita dapat menjawab tantangan dengan ide diakselerasikan dalam aksi nyata dan berkarya untuk menggapai mimpi organisasi melalui jalan alternatif memanajemen organisasi dengan tepat, cepat dan tanggap. Semoga Allah memberikan banyak hidayah dan petunjuk pada kita semua yang memudahkan HMI bergulir dengan pasti tanpa harus membedakan ibadahnya.

Selasa, 25 Januari 2011

Reinterpretasi Peran Pemuda; Sebuah Tawaran Untuk Generasi Guna Mengurai Problematika Kebangsaan

Sebagai awal untuk mengantarkan tulisan ini, saya sebenarnya bertanya dengan judul tema yang diberikan tadi panitia tadi malam, yaitu membahas tentang dekonstruksi gaya hidup. Dalam sekilas, saat membaca tema yang coba dikaitkan dengan refleksi hari AIDS sedunia dengan apa yang harus saya paparkan untuk sarasehan sore ini. Kemudian pagi tadi saya menulis sedikit dari apa yang ada dalam pikiran saya dan saya juga pernah menulis dalam catatan esai saya mengenai pemuda. Dan coba saya kaitkan dengan tema yang disodorkan untuk dibahas sore ini.
Memang hari ini masyarakat dunia, termasuk Indonesia memperingatinya, lalu efektifitas dari peringatan yang coba diketengahkan dengan melihat realitas masyarakat kita ditengah hegemoni problematika kebangsaan, apa yang nantinya akan diperbuat oleh kita? Dari TOR sarasehan yang saya terima untuk sore ini, kemudian saya melanjutkan tulisan yang ada ini. Mengenai pemahaman penulis, stigma penyakit yang lebih dikenal dengan sebutan “AIDS” yang terinfeksi oleh humman immunodeficiency virus (HIV) kecenderungan dalam realitas nyata. Acquired immunodeficiency syindrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi sindrom yang timbul karena rusaknya system kekebalan tubuh manusia akibat infeksi HIV dan virus sejenisnya.
Data hasil survailans sentinel departemen kesehatan menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi HIV. Dan kebanyakan terjadi dikota-kota besar dan pemuda adalah kategori yang sangat riskan mudah terjangkiti akibat dari perilaku dan polapikirnya yang cenderung mengikuti gaya tren masa kini. Lepas dari konteks pembahasan yang sekilas diatas mengenai AIDS, sesuai dengan apa yang diminta, saya tidak akan menjelaskan banyak mengenai penyakit dan virus tersebut.
Sebagai pemuda “kalau boleh saya menyebutnya” mengingat bahwa peringatan hari AIDS bukan diperingati dengan kegiatan seperti ini saja atau mungkin dekat kaitanya dengna perigatan hari kesehatan nasional ke -46 pada 12 november 2010. Lebih dari itu bagaimana makna dari kesehatan yang coba saya ketengahkan dalam tulisan saya ini. Sadar atau tidak kita sebagai pemuda mempunyai andil besar dalam mengurai masalah yang ada, termasuk dengan polemic penyakit yang ditakuti, termasuk penyakit social. Kemudian saya memilih konsepsi pemuda karena menjadi menarik untuk diperbincangkan, Jika berbicara tentang pemuda maka yang akan terpikir ada dua hal, yaitu pertama dari segi usia pemuda dapat dilihat dari perkembangan psikologis.
Secara psikologis pemuda lebih identik dengan remaja dan dewasa awal. Pada tahap perkembangan ini manusia mempunyai sikap yang lebih memberontak, penuh dengan inisiatif, kreatif, cenderung antikemapanan, dan penuh dengan segala intrik yang bertujuan untuk membangun kepribadian. Kedua lebih kepada jiwa yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan. Pemuda tidak lagi dibatasi oleh usia dan perkembangan psikologis.
Pemuda juga dapat dikategorikan dalam sekup wilayah yang luas, Bahkan pemuda selalu menarik untuk diperbincangkan, mulai dari kapan munculnya hingga apa tugas dan peran nyatanya. Bila kita mencermati definisi banyak interpretasi yang muncul, mulai dari perspektif demografis usia hingga perspektif sosioligi-politik perannya. Lepas dari itu semua kita harus melihat potensi yang dimiliki. Banyaknya pemuda bukan hanya menjadi peluang tapi juga menjadi tantangan masa depan. Karena kebanyakan pemuda tidak siap dengan prosesnya.
Pertama, kalau kita lihat pemuda merupakan masa yang labil terhadap lingkungan. Demikian adanya, bahwa semakin kokoh prinsipnya maka akan tidak mudah terpengaruh akibat tekanan disekitarnya. Menjadikannya mampu survive dengan kontrol semangat idealismenya. Kedua, melihat jejak prosesnya pemuda menjadi sangat penting terhadap masa depan bangsa. Saya ingat pesan singkat dari catatan harian Ahmad Wahib “keberhasilan satu generasi adalah keberhasilan kita, kegagalan satu generasi adalah kegagalan kita”.
Dari pesan itulah penulis merasa bahwa pemuda adalah penopang masa depan bangsa. Bila kita berhasil satu generasi saat ini, maka kemungkinan sepuluh dua puluh tahun kedepan kita akan mampu menerobos stagnasi rezim yang ada. Tapi sebaliknya, bila genarasi kita acuh tak acuh bahkan tak mau peduli dan berproses dengan zamannya, maka saya menjamin tinggal menunggu waktu untuk merapuhkan tiang penopang negara kedepan.

Dekonstruksi Gaya Hidup
Pemuda lebih dilihat pada jiwa yang dimiliki oleh seseorang. Jika orang tersebut memiliki jika yang suka memberontak, penuh inisiatif, kreatif, antikemapanan, serta ada tujuan lebih membangun kepribadian, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai pemuda. Dari pola perillakunya jelas menggambarkan arogansi, walaupun tidak semuanya bisa dikategorikan seperti penggambaran diatas. Yang menjadi perhatian adalah gaya hidup yang cenderung seenaknya, tidak mau diatur bahkan memilih melakuan perlawanan. Bahkan tanpa kita sadari dari gaya berperilaku hingga berfikir kita telah dijajah oleh tren yang acapkali kita anggap itu modern dan nyentrik.
Mulai dari realitas media yang sangat bebas sehingga yang dinamakan apapun ya itu harus sesuai media, bahkan jalan, bicara, hingga hal yang paling privat juga didefinisikan menurut tren. Disinilah gaya hidup yang perlu digaris bawahi, untuk kita kritisi bersama dalam sarasehan kali ini. Lalu apa kaitannya dengan hedonisme dan pragmatisme? Mungkin bila anda sudah membaca tema dari sarasehan yang disodorkan.
Jelas dan nyata, bahwa dua istilah itu menjadi keterwakilan para pemuda yang gandrung dan memuja mode, dan apakah anda masuk didalamnya? Apakah anda datang diskusi karena tertarik untuk mengetahuinya atau memang tren sekedar ikut agar dianggap mahasiswa yang gaul?
Sengaja saya mencoba santai dalam mengupasnya, karena itulah realitas bahwa masih banyak pemuda belum mengerti akan dirinya. Bisa dicek, coba tanyakan ke diri anda masing-masing, siapakah saya?, apa falsafah hidup saya?, untuk apa saya hidup?, apa aspirasi terdalam saya?, dan apa yang membuat saya paling bahagia?.
Coba anda renungkan dan hayati, apakah sudah ketemu jawabannya, bila anda mampu menemukannya maka itulah visi hidup, yang akan mengajak anda memilih terbaik. Peran kunci pribadi adalah yang menentukan untuk anda pilih dan anda definisikan. Selain itu juga coba anda tanyakan lagi pada diri anda masing-masing; mau kemana saya menuju?, apa yang ingin saya wujudkan?, apa tujuan jangka panjang saya?, apa yang ideal buat saya?, dan apa yang saya pertahankan dalam hidup saya?.
Sebenarnya sederhana untuk kita ketahui sehingga kita mengetahui apa sebenarnya kita hidup dan disitulah akan muncul dengan misi hidup. Dan pribadi anda akan mengatakan dan memilih proses yang lebih baik, bukan hanya sekedarnya. Untuk mengaitkan dengan tema maka saya akan kembali bertanya dengan dekonstruksi apa yang dimaksud oleh panitia? Yang saya tahu dekonstruksi dalam perspektif kritis atas modernisme yang diketengahkan oleh filsuf deridda ada penerapan sistematika dekonstruksi yang lebih detail, tapi saya tidak akan membahas dalam sarasehan kali ini. Yang lebih menarik bagaimana kita sadar sebagai pemuda kategori elit yaitu mahasiswa.

Mengasah Kapasitas dan Kualitas
Dua istilah mungkin bisa menjadi keterwakilan atas kondisi pemuda saat ini. Dari keduanya penulis berani menjamin ketika keduanya terpenuhi maka masa depan bangsa dipastikan akan mengalami perubahan pesat. Lalu kenapa hanya dua istilah? Kalau dilihat dari peluang menatap masa depan pemudalah yang harusnya berani beresiko untuk berproses menempa kualitas. Dengan komitmen berjuang maka masa depan ada ditangan kita hingga menunggu waktu kapan kita akan membuktikan.
Jalan kita masih panjang, sejarah membuktikan dari sebelum kemerdekaan. Mulai starting point bangkitnya pemuda delapan puluh satu tahun silam (red-1928) melalui sumpah pemuda menjadi kunci kita sebagai pemuda harus sadar untuk berbenah. Hingga bergulirnya waktu kemerdekaan berhasil diraih juga atas inisiatif tokoh pemuda terbaik bangsa. Bahkan setelahnya gerakan pemuda yang dimotori mahasiswa memanifestasikan gerakan dan menghasilkan angkatan 66,74,78 dan Reformasi 98.
Tak bisa dipungkiri, bila kita telisik lebih dalam gerakan pemuda 1928 menjadi spirit kepemudaan untuk terus berjuang tanpa membeda-bedakan asal-usul dan latar belakangnya. Bahkan setelah merdeka banyak organisasi kepemudaan muncul seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), IMM, GMNI, PMII dll. Lepas dari itu semua, berdirinya organisasi kepemudaan salah satu tujuannya adalah untuk menggodog pemuda menjadi berkualitas. Bahkan menyiapkan calon kader ummat dan bangsa, sehingga siap dipakai setiap zamannya.

Paradigma; Obyektifitas dan Independensi
Keberhasilan pemuda dalam menapaki jalan panjang bukanlah dengan mudah dijalani, tapi melaui proses panjang. Dengan menumbuhkan sense of belonging atas tanah air (red-nasionalisme). Menumbuhkan semangat kebersamaan untuk melawan ketidak adilan, menjadikan mereka tetap survive dizamannya. Apakah itu diperoleh dengan sekedarnya? Tentu tidak, mereka berjuang tanpa memendang status sosial dan aspek usia.
Pemuda adalah sosok manusia yang dilengkapi dengan segenap daya kritis-obyektif, kreatif dan semangat untuk berubah ke arah kemajuan. Karakteristik unik inilah yang kemudian menjadi suplemen atau bahan bakar lokomotif pembaharuan gerakannya. Tetapi, saat ini karakteristik tersebut semakin jarang kita temui. Ini disebabkan karena desakan kultur westernisasi. Sehingga orientasi dan paradigma kaum muda tak lagi bervisi pada perbaikan atas nasib bangsa di masa depan. Melainkan bervisi sesaat (pragmatisme) cenderung kearah aspek duniawi semu (konsumerisme) dan pemuja mode (hedonisme).
Inilah tantangan kolektif atas desakan glamouritas, sehingga pada sisi lain menurut mereka menjadi tidak menarik menghidupkan forum diskusi, budaya membaca, menulis bahkan membicarakan masalah kebangsaan. Disisi lain, dunia kampus lebih disibukkan dengan tragedi tawuran mahasiswa hingga tindakan yang tidak patut dibincangkan. Tentunya itu bukanlah karakter pemuda “mahasiswa” yang sesungguhnya. Karena obyetifitas dan independensi adalah kekuatan yang selalu mengiringi perubahan panjang.

Sadar Menemukan Jati Diri
Saatnya kaum muda bangkit kembali. Sejarah membuktikan bukan kita terjerembab oleh momentum tapi saatnya kita membuat babak dan momentum baru atas kesadaran kolektif. Menjadi keharusan kita memaknai perjuangan melalui kesadaran yang coba kita bangun untuk menemukan jati diri. Semua bisa dilakukan dengan kegiatan positif yang mampu melahirkan karya, dan disitulah realitas produktivitas kaum muda mampu mengolah rasa dan menemukan prestasi. Hal positif bisa berupa aktif di organisasi dan bahkan pada sisi lain bermuara pada politik nilai, bukan hanya ikut berperan melalui ajang berebut kekuasaan (politik praktis). Tapi bagaimana kita menyadari perjuangan yang harus kita lakukan. Tentunya perjuangan hadir dengan kecerdikan pemuda menginisiasi gagasan pembaharuan berfikir. Termasuk bagaimana mencari cara untuk membakar semangat kaum muda dengan mensinergikan tujuan dari hidup dan mengerti tugas kebangsaan atas gelar pemuda dan mahasiswa.
Panggilan sejarah atas sumpah pemuda memberikan inspirasi bahawa pemuda harusnya moderat dalam berfikir dan bertindak. Mengerti akan peran dan fungsi untuk menyadarkan lingkungan melalui jalan aternatif. Dengan cita-cita luhur ingin merdeka! Merdeka dalam berfikir, bertindak dan berkarya. sehinnga mampu mengeliminasi primordialisme kelompok yang marak akhir-akhir ini.
Tentunya menjadi tanggung jawab bersama untuk merefleksi atas reposisi peran pemuda. Guna menemukan jati diri dengan berani menerobos tradisi yang kecenderungan pragmatis. Pendidikan karakter menjadi PR bersama bagi setiap organisasi dan kita sebagai pemuda. Tentunya lembaga terkait dan pemerintah sebagai pihak yang sangat berkepentingan dalam mempersiapkan generasi penerus pun bertanggungjawab dalam mempersiapkan generasi muda berkualitas.
Dengan proses dialog panjang tentunya menjadi bagian penting untuk menempa sosok pemuda yang siap menjadi pemimpin disetiap zamannya, dan siap menginisiasi kondisi untuk menjadi poros episentrum perubahan. Sehingga akses negative dapat ter eliminir sehingga pemuda dapat berkreatifitas positif menemukan jati dirinya, dan otomatis dapat terhindar dari pergaulan yang menjerumuskan pada hal negative sehingga terkena virus HIV dan terjangkiti AIDS.

Haruskah Bangkit?
Jawabanya tentu, karena pemuda mempunyai karakteristik yang khas dan unik. Mereka lebih diuntungkan karena prosesnya. Disaat ini semakin tak jelas arah mau dibawa kemana alur masa depan dari proses perjuangannya. Akibat lingkungan sekitar adanya kecenderungan berperilaku negatif harus kita stop! Karena tantangan zaman sekarang menjadikan lunturnya nasionalisme dan idealisme.
Pemuda dan mahasiswa harus kembali ke garis perjuangan yang melahirkan nilai luhur untuk menemukan spirit identitasnya. Menjadi penting karena panggilan sejarah kita harus berani memulai bangkit. Bangkit dari keterpurukan, ketertindasan dan bangkit untuk memulai bergerak menatap masa depan yang lebih baik.
Pemuda adalah investasi terbesar bangsa. Kalau kita menyia-nyiakan masa muda kita berarti telah menyumbang sampah masalah bagi negera. Tentunya itu bukan pilihan sekedarnya. Marilah dengan momentum sarasehan ini, kita bangkitkan kembali ghirah semangat juang kita melalui peran “intellectual movement” (gerakan intelektual). Dengan menggerakkan tradisi diskusi, membaca, menulis dan berkarya untuk menemukan talenta untuk masa depan terbaik kita dan untuk bangsa kita.
Selamat berjuang para penerus bangsa, kalianlah pemuda yang akan menentukan masa depan bangsa, untuk membawa angin segar perubahan bangsa yang lebih maju dan sejahtera. Negeri ini menunggu sosok pemuda yang mempunyai visi kepemimpinan, kewirausahaan. Tetap independen, progresif dan berani mempelopori perjuangan kritis atas kebijakan publik. Marilah bersama membangun kemitraan lintas sector dengan tokoh agama, masyarakat dll.
Satu keberanian kita dalam menyadari fungsi dan peran pemuda, berarti kita harus berani menentukan mulai saat ini juga. Yaitu bertindak untuk mengurai masalah termasuk di hari AIDS sedunia. Termasuh ber-HMI, bukan hanya ikut dan nimbrung sekedarnya,, tapi tanamkanlah pada diri anda bahwa andalah yang saat ini akan merubahnya, karena HMI merupakan wadah yang memfasilitasi kegiatan. Dari ide segar anda dan bertindak segera mulai sekarang maka anda telah memulainya untuk terlibat mengurai masalah kebangsaan. Dan beranikah kita menjadi penentu masa depan. Semua jawaban ada ditangan kita saat ini….

*) Makalah ini disampaikan dalam SARASEHAN yang diadakan oleh HMI Komisariat FPBS IKIP PGRI Semarang pada hari Rabu, 1 Desember 2010 di Ruang Seminar Gedung PKM Lantai 2 IKIP PGRI Semarang

Minggu, 23 Januari 2011

Menembus Batas (25)

Seberapa jauh yang terlintas dalam pikiran ini
Kiranya saya hanya bisa berkata dalam hati
Ini dunia menggelinding seperti roda
Dan bulan bergulir layaknya
Seruput nasib

Seberapa jiwa dapat berpendar
Seikat risau memekatkan suasana
Hadirkan keberanian semuda belia
Untuk memberangus kegamangan
Datangpun seperti kilat menjawab kata
Sahaja doa memanjakan diri
Untuk kali keberapa hitungan

Memang malam berganti pagi
Menggigilkan kulit seperti ada yang menusuk
Tapi jiwa hadir ingin melompat melalui gerigi mimpi
Agar sagera kepastian itu tidak ditunggu
Mulailah jari-jari menari bersama ide
Berlakulah malam itu

Kini bersama hadir suasana
Bagaimana bila sebentar menghampiri
Sehingga gigil malam menghapus haus yang lebih
Agar tercebur dihamparan masa
Untuk menembus batas

Seketika mantra yang berlumur harapan
Membawa siteru dengan berbaur warna
Butir demi butir doa membasahi pipi
Hingga bibir tak bisa lagi tergerak
Hanya hati yang berkata
Embun pagi sebagai saksi

Memang tak banyak untuk diketahui
Tapi dalam balutan isi ada yang tersirat
Doa membawa harapan menembus waktu
Tak ada lagi batas
Dan tersusun barisan kuat menjulang
Sekuat tekad lenyapkan ragu
mengorbankan malam menuju pagi
Hingga dahaga terobati

Saharjo,03.33/ 2011/2-3/01

Sabtu, 22 Januari 2011

Negeri Salah Langkah (seri 1)

Negeri..
Yang berdiri diatas air mata
Yang bangga dengan pencitraan
Berjanji tanpa arti
Hingga sudah dilalu lupakan

Negeri
Padahal kelaparan menjadi tontonan
Padahal kemiskinan telah berkerumunan
Penindasan yang dielu-elukan

Rakyat
Keriput dimakan kemiskinan
Mereka butuh perlindungan
Mereka butuh kemerdekaan
Tapi kenapa hanya janji

Apakah mungkin
Bila rakyat kini melarat
Akibat adanya pemimpin temporat
Semuanya bisa jadi
Karena mental penguasa yang melarat

Pemimpin pandai bersilat
Hingga jago dalam bercurhat
Bahkan lebih tunduk pada koloni-alisme
Apa kita hanya diam!

Jangan sampai
Rakyat menghujat
Rakyat menyayat
Rakyat melaknat

Mungkinkah nuraninya berkarat
Bahkan membiarkan rakyat sekarat
Kondisi rakyat hanya angka-angka
Tapi nyatanya kemiskinan dan kemelaratan
Yang terus bertambah kian hari

Mereka hanya akibat
Dari kebijakan salah tempat
Rakyat kita hanya butuh bukti
Bukan kebohongan janji

Merdeka adalah bukti
Merdeka tak mengenal kelas
Merdeka bukan golongan
Merdeka milik bersama

Kemiskinan akibat konspirasi
Haruslah segera diakhiri
Merdeka harus nyata

Jangan sampai mengokohkan kemiskinan
Bahkan bergulir kebohongan selanjutnya
Untuk menutupi realita
Dengan angka-angka

Adakah cara ajaib
Agar segera ada penyelamat

Entah apa selanjutnya
Sehingga semua menjadi situasi
Meski kini telah diperingatkan
Dengan bersikeras seperti padas yang cadas

Dasarnya pedebah
Bikin ulah
Semoga ada yang mengingatkan
Hingga saatnya ada kebenaran

Dan kemenangan
Dan kemerdekaan
Milik rakyat yang ditindas
Direbut dengan keras
Hingga ada keadilan yang selaras

Sadarlah dan bersatu
Agar kita bisa
Membuktikan kebenaran
Dengan cara-cara kita
Dan tuhan pun berpihak

Jakarta, 20/22-2011/01

Siaran Pers Delegasi Indonesia dari Konvoi Asia untuk Gaza


Hari ini 11 Januari 2011 pukul 14.00 WIB, Voice of Palestine beserta organisasi-organisasi yang tergabung dalam misi Konvoi Asia untuk Gaza dari tanggal 9 Desember 2010 hingga 8 Januari 2011 mengadakan siaran pers seputar misi kemanusiaan yang mereka emban selama sebulan perjalanan menuju Gaza.

Tampil sebagai pembicara adalah Agus Thohir (HMI) Ahya S dari (Mer-C), Angga Dimas(Hilal Ahmar), Irman Abdurahman (VoP), dan Mujtahid sebagai moderator. Keempatnya memberikan hasil reportase dan pernyataan sikap dari masing-masing organisasi yang mereka wakili.

baca selengkapnya di website ;

http://voiceofpalestine.net/index.php?option=com_content&view=article&id=265:siaran-pers-dari-konvoi-asia-untuk-gaza&catid=15:press-release&Itemid=43

HMI Gelar Teatrikal Sindir Program 100 Hari (23 Januari 2010 )

Semarang, CyberNews. Puluhan mahaiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Semarang menggelar aksi tetarikal di depan Tugu Videotron Jl Pahlawan Semarang, Sabtu (23/1). Dalam aksinya mereka menyindir kinerja pemerintah yang lamban mananggani segala macam kasus korupsi.

Dengan membawa sejumlah poster bertuliskan " Usut Tuntas Skandal Korupsi", "Stop Kriminalisasi Pendidikan", "Stop Kapitalisme" mereka melakukan orasi dan meneriakkan yel-yel. Dalam aksi teatrikalnya, tiga orang aktifis dengan membawa segepok uang memerankan oknum pemerintah yang terlibat persekongkolan kasus Bank Century. Sementara tiga aktifis lainnya memerankan penderitaan rakyat kecil akibat kasus Bank Century dan sejumlah kasus korupsi yang telah merajalela sehingga merugikan negara.

Aksi tetarikal mereka mengundang perhatian sejumlah pengguna jalan Pahlawan, Sabtu (23/1) sore. Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan tersebut sempat tersendat. Aksi mereka berlangsung damai dan mendapat pengamanan dari sejumlah aparat kepolisian. Ketua Umum HMI cabang Semarang, Agus Thohir mengatakan aksi tersebut merupakan pernyataan sikap mereka yang menilai pemerintahan SBY-Boediono lamban dalam menyelesaikan permasalahan korupsi di Indonesia. Bank Century salah satunya.

"Realisasi program 100 hari SBY jilid 2 ini merupakan penentu "kredibilitas"-nya dalam menjalan pemerintah yang sarat dengan gejolak," jelasnya.

Meski tak ada peraturan hukum yang menyatakan bahwa gagalnya agenda 100 hari berarti "kegagalan" pemrintah, namun dalam pandangan rakyat, HMI Semarang khusunya menganggap kelayakan persiden diuji dengan realisasi keseriusan komitmen program yang sudah digulirkan.

( Maulana M Fahmi / CN14 )


HMI: SBY Sangat Lamban (24 Januari 2010)

SEMARANG - Puluhan mahaiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang menggelar aksi teatrikal di depan Tugu Videotron Jl Pahlawan, Sabtu (23/1). Dalam aksinya mereka menyindir kinerja pemerintah yang lamban manangani berbagai kasus korupsi.

Dengan membawa sejumlah poster bertuliskan ”Usut Tuntas Skandal Korupsi”, ”Stop Kriminalisasi Pendidikan”, ”Stop Kapitalisme” mereka berorasi dan meneriakkan yel-yel. Dalam teatrikal, tiga orang aktivis membawa segepok uang memerankan oknum pemerintah yang terlibat persekongkolan kasus Bank Century.

Sementara tiga aktivis lain memerankan penderitaan rakyat kecil akibat kasus Bank Century dan sejumlah kasus korupsi yang telah merajalela, sehingga merugikan negara.
Lamban Aksi mereka mengundang perhatian warga yang lewat di sana. Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan tersebut tersendat. Demo berlangsung damai dan mendapat pengamanan dari sejumlah aparat kepolisian.

Ketua Umum HMI Cabang Semarang, Agus Thohir mengatakan, aksi tersebut merupakan pernyataan sikap mereka yang menilai pemerintahan SBY - Boediono lamban dalam menyelesaikan permasalahan korupsi di Indonesia.
Kasus Bank Century salah satunya. ” Realisasi program 100 hari SBY jilid 2 ini merupakan penentu kredibiltasnya dalam menjalan pemerintah yang sarat dengan gejolak,” jelasnya.

Meski tak ada peraturan hukum yang menyatakan bahwa gagalnya agenda 100 hari berarti ”kegagalan” pemerintah, dalam pandangan rakyat, HMI Semarang khususnya menilai, kelayakan persiden diuji dengan realisasi keseriusan komitmen program yang sudah digulirkan.

Untuk itu, dalam aksinya HMI Semarang menuntut pemerintah segera menyelesaikan kasus Bank Century yang melibatkan pejabat pemerintah dengan penerapan hukum yang tak pandang bulu.

”Dalam aksi ini kami juga menyerukan kepada pemerintah untuk peduli pada aset-aset negara dari campur tangan asing dengan nasionalisasi dan proteksi yang kuat,” jelasnya. ( H55-18)

C Java police chief urges students to maintain unity (Saturday, March 6, 2010)

Semarang, C Java, March 6 (ANTARA News) - Central Java Police Chief Inspector General Alex Bambang Riatmodjo here Saturday met with local university student activists in response to the Makassar incident.
At the meeting he called on the Indonesian Islamic Student Association (HMI) activists in Central Java to maintain unity and security of the province.

Riatmodjo told the invited student representatives that the police and students need to keep their good relationships for the sake of the public interest.

"If the students (in Central Java) stage a rally in response to the Makassar incident, I hope it is run peacefully, constructively, and by respecting existing procedures," he said.

Riatmodjo said the police and student activists of various organizations in Central Java have successfully built "intensive and constructive" communications.

This solid relationship was expected to keep going because it was needed to keep Central Java province remain peaceful, he said.

In response to Riatmodjo`s hope, the student representatives pledged to stage their demonstrations peacefully.

Chairman of HMI-Semarang Chapter, Agus Thohir, said he deplored the Makassar incident, arguing that a student movement was an intellectual not anarchic force.

"Therefore what happened in Makassar (South Sulawesi) was not an ideal student movement," he said.

He guaranteed that the HMI-Semarang would not violate laws when staging rallies because he wanted his organization not to be enemies of the people.

"Instead, we want to go along with the people to build the nation for the sake of prosperity for all," he said.

On March 8, the activists of HMI-Semarang Chapter have planned to stage a peaceful rally on the main streets of the province`s capital city.

Tens of HMI-Makassar Chapter`s members got angry after their organizational secretariat building was reportedly attacked by a number of local policemen. The angry students took revenge by storming a local police post.

The Makassar police chief Senior Commissioner Gatta Chairuddin said on Friday that four police officers had been arrested for their alleged involvement in the attack.
The suspects were Kanafi, Elyasar, Sardi and Sutriman. They remained under the police custody, he said.

In Jakarta, Indonesian Police Chief General Bambang Hendarso Danuri had apologized for the Makassar incident, saying the police officers who found guilty would be sanctioned. (*)

http://saebox.com/sites/view.php?judul=antara%20news%20c%20java%20police%20chief%20urges%20students%20to%20maintain%20unity&url=http://www.antaranews.com/en/news/1267894376/c-java-police-chief-urges-students-to-maintain-unity

HMI SEMARANG GELAR AKSI SOLIDARITAS PALESTINA (Senin, 05 Januari 2009)

Semarang, 5/1 (ANTARA) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang menggelar aksi solidaritas peduli tragedi Palestina.
Koordinator Pelaksana Aksi, Agus Thohir di Semarang, Senin, mengatakan, aksi solidaritas peduli Palestina dalam bentuk penggalangan dana yang nantinya akan disalurkan kepada para korban di palestina melalui Lembaga dakwah Mahasiswa Islam (LDMI).
Ia mengatakan, aksi penggalangan dana tersebut dilakukan di 11 titik di wilayah Kota Semarang, antara lain di kawasan Tugu Muda, Pertigaan Karangayu, Kalibanteng, Perempatan Milo, Perempatan Peterongan, dan Pertigaan Pasar Kambing.
"Aksi penggalangan dana ini rencananya akan berlangsung selama tiga hari. Aksi ini melibatkan sekitar 50 hingga 90 mahasiswa," katanya.
Menurut dia, dengan aksi solidaritas ini HMI Cabang Semarang mengajak masyarakat untuk terlibat aktif memberikan solusi berupa bantuan logistik untuk meringankan beban penderitaan rakyat Palestina.
"Dengan penggalangan dana ini, kami ingin mengajak masyarakat peduli terhadap permasalahan dunia," katanya.
Ia mengatakan, HMI Cabang Semarang mengutuk dan mengecam aksi Israel di Palestina. "Tragedi kemanusiaan tersebut harus segera diakhiri," katanya.
Ia mengatakan, pelanggaran kemanusiaan telah terjadi, pihak yang mengatasnamakan perdamaian dunia dan pihak-pihak yang memiliki pengaruh meredamnya malah berdiam diri.
"Akankah kita berdiam diri membiarkan semua itu terus terjadi? Bukankah perdamaian tetap lebih baik daripada perang yang paling adil sekalipun," katanya.

(U.K-HS/B/M015/M015) 05-01-2009 16:01:15

Arvino Zulka / (ANTARA)

Sumber Berita : http://www.koran-jakarta.com/berita-detail-terkini.php?id=12863

Mahasiswa Semarang Gelar Refleksi Sumpah Pemuda (28 October 2009)

Perasatuan Organisasi Mahasiswa Semarang (POROS), akan mengadakan Diskusi dan Refleksi malam peringatan Sumpah Pemuda ke-81. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Oktober 2009 Jam 20.00 WIB di Taman depan air mancur Jalan Pahlawan. Diskusi ini adalah gabungan beberapa Organisasi Mahasiswa. Diantaranya, HMI Cabang Semarang, IMM Kota Semarang, GMNI Kota Semarang, LMND Kota Semarang, dan PMII Kota Semarang.

Sarasehan Gerakan Pemuda ini menghadirkan pembicara Lukman Wibowo, Tokoh kepemudaan dan aktivis 98, dan Slamet, aktivis LBH Semarang. Refleksi akan mengusung tema “Revitalisasi Gerakan Mahasiswa sebagai gerakan perlawanan di tengan pusaran Demokrasi Indonesia”

Agus Thohir, Koordinator POROS, mengatakan, kegiatan ini diadakan khususnya bagi kawan-kawan gerakan yang yang masih peduli dengan nasib bangsa dan generasi muda. Pasalnya, kata Thohir, polemik negara semakin berkepanjangan dan ranah strategis sektor riil telah dikooptasi oleh kepentingan asing.

“Ini membuktikan bahwa neoliberalisme telah merasuk hingga relung kehidupan setiap warga negara Indonesia,” kata Thohir. (Hanafi)

Sumber Berita : http://hminews.com/news/mahasiswa-semarang-gelar-refleksi-sumpah-pemuda/

HMI Cabang Semarang Tolak Kenaikan Harga BBM (Sabtu, 17 Mei 2008)

SEMARANG (Suara Karya): Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang, Sabtu menggelar demonstrasi menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Aksi berawal dari depan Masjid Baiturrahman, diteruskan dengan berjalan ke Bundaran Air Mancur Jalan Pahlawan Semarang untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Massa menilai satu abad kebangkitan nasional keadaan Indonesia dari hari ke hari terus bertambah terpuruk, mulai dari polemik kebangsaan dengan diiringi terus merangkaknya harga kebutuhan pokok.

"Rencana pemerintah menaikkan harga BBM sekitar 30 persen sangatlah mencekik kehidupan rakyat," kata Agus Thohir, koordinator aksi.

Agus mengatakan, dengan kenaikan harga BBM tersebut maka bisa berimbas pada kenaikan bahan kebutuhan yang berujung pada kemiskinan bagi rakyat Indonesia.

"Kenaikan persentase kemiskinan sangat memukul bangsa ini karena bertolak belakang dengan kenyataan alam yang melimpah dan begitu kaya," katanya.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan siap melangsungkan konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait keinginan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan konsultasi dengan DPR terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, di Jakarta, Jumat (16/5) mengatakan, pelaksanaan rapat konsultasi antara pemerintah dengan DPR merupakan hal yang biasa dilakukan dan dapat dilaksanakan di Istana atau di gedung parlemen.

"Tidak ada masalah (untuk melaksanakan-red), tentunya ada hal penting yang akan didiskusikan, itu bisa dilakukan di Istana atau di gedung DPR," kata Hatta. (Antara)

Sumber Berita : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=199913

HMI se-Jateng Sesalkan Tindakan Anarkis Mahasiswa (06 Maret 2010)

Semarang CyberNews. Kapolda Jateng Irjen (Pol) Alex Bambang Riatmodjo bertatap muka dengan pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Jawa Tengah di RM Sari Ratu, Sabtu (6/3) sore. Meski tidak ada agenda khusus, pertemuan itu lebih banyak menyinggung aksi anarkisme mahasiswa Makasar Sulawesi Selatan, yang terjadi baru-baru ini.

Agar aksi bentrok antara Polisi dan mahasiswa HMI itu tidak menjalar ke Jawa Tengah, Kapolda mengajak secara bersama-sama menjaga keamanan dan kondusifitas daerah. Dihadapan Kapolda aktifis HMI Semarang mengaku menyesalkan tindakan mahasiwa di Makassar. Sebab, tindakan mereka dinilai tidak mencerminkan sikap intelektual seorang mahasiswa.

"Perlu diketahui gerakan mahasiswa itu, harus mencerminkan sikap intelektual tinggi. Kami menilai apa yang dilakukan teman teman aktifis di Makasar tidak berdasar gerakan intelektual melainkan mengarah anarkisme," kata Ketua Umum HMI Cabang Semarang, Agus Thohir.

Menurutnya, gerakan mahasiswa HMI di Jawa Tengah apabila turun menjalankan aksi, tidak akan lepas dari koridor gerakan intelektual. Aksi mahasiswa akan menjauhkan diri dari aksi kekerasan, anarkisme dan pelanggaran hukum.

Sedangkan menurut Kapolda, dirinya bisa memahami sikap kritis mahasiswa ketika memandang suatu persoalan. Namun menurut jendral berbintang dua ini, sikap kritis itu perlu disalurkan dalam bentuk positif dan konstruktif. Dia berpesan setiap akan menggelar aksi, perlu menempuh prosedur hukum yakni memberitahukan aksi tersebut kepada aparat Kepolisian.

( Hari Santoso / CN14 )

Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/03/06/48657/HMI-se-Jateng-Sesalkan-Tindakan-Anarkis-Mahasiswa

Kapolda Ajak HMI Jaga Keamanan (Sabtu, 06 Mar 2010 )

ANTARA - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo, mengajak aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Semarang ikut menjaga keamanan dan kondusivitas di wilayah provinsi setempat.

"Kalau ada unjuk rasa atau aksi solidaritas yang berkaitan dengan kejadian di Makassar, saya harap dilakukan dengan damai, konstruktif, dan sesuai prosedur," kata Kapolda di hadapan sejumlah aktivis HMI Semarang, di Semarang, Sabtu.

Kapolda menjelaskan, hubungan antara jajaran Polda Jawa Tengah dengan mahasiswa termasuk badan eksekutif mahasiswa maupun elemen mahasiswa di luar kampus sudah lama terjalin dengan baik.

"Kita selama ini memang telah membangun komunikasi yang intens dan positif dengan para mahasiswa dan diharapkan hal tersebut dapat terus berjalan," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut Kapolda beserta jajarannya juga memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Namun demikian, baik secara pribadi maupun secara institusi, Kapolda mengajak seluruh mahasiswa untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan bersama sehingga Jawa Tengah tetap kondusif.

Menanggapi hal tersebut, para mahasiswa berjanji akan bertindak damai dan tidak anarkis dalam menggelar berbagai aksi.

Ketua HMI Semarang, Agus Thohir mengatakan, ia menjamin bahwa HMI Semarang tidak akan berbuat anarkis ataupun bertindak melanggar hukum saat melakukan berbagai aksi.

"Saya ingin HMI tidak menjadi musuh masyarakat melainkan menjadi pendamping masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Ia menambahkan, pada Senin (8/3), HMI Semarang akan menggelar aksi damai turun ke jalan untuk membagikan bunga kepada pengguna jalan di beberapa jalan protokol di Kota Semarang. z

Sumber Berita : http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=26108

Aktifis HMI Kota Semarang Mengecam Kerusuhan Di Makasar (Sabtu, 06 Maret 2010)

SEMARANG - Meski sesama aktifis Himpunan Mahasiswa Islam HMI namun tidak serta membuat aktifis HMI kota Semarang mendukung sepenuhnya aksi mahasiswa HMI di Makasar, bahkan ketua aktifis HMI kota Semarang Agus Thohir menuding kerusuhan Makasar yang dipicu penyerangan Sekretaraiat HMI Makasar itu telah ditunggangi kepentingan politis kelompokm tertentu, karena menurutnya gerakan mahasiswa selalu mengedepankan dialog dan intelektualitas.
HMI kota Semarang tambah Agus Tohir juga menyatakan tidak akan terpengaruh dengan kerusuhan di Makasar. Pihaknya juga tidak akan melakukan aksi solidaritas atas kasus yang menimpa rekan-rekan mereka di kota Makasar itu. (Alvian)

Sumber Berita : http://rasikafm.net/news/aktual/416--aktifis-hmi-kota-semarang-mengecam-kerusuhan-di-makasar-

HMI SEMARANG DIMINTA DAMAI (Sabtu, 06 Maret 2010)

SEMARANG-Mega Nanda.Untuk mengantisipasi agar kerusuhan di Jakarta dan Makasar tidak terjadi di Jawa Tengah maka Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo mengajak para elemen mahasiswa ini untuk bersama-sama menjaga kondusifitas Jawa Tengah.Pada kesempatan ini aktifis HMI Semarang justru mengecam tindakan mahasiswa di Makasar dan menganggap tindakan tersebut tidak mencerminkan tindakan seorang mahasiswa.Menurut ketua HMI Jateng Agus Tohir gerakan mahasiswa adalah gerakan intelektual dan bukan gerakan anarkis.HMI cabang Semarang sendiri rencananya akan menggelar aksi damai pada Senin mendatang dengan agenda membagi-bagi bunga kepada para pengguna jalan di kota Semarang.Rencananya aksi damai ini akan dilakukan disejumlah jalan protokol kota Semarang.Aparat kepolisian bertekat menjalin komunikasi yang lebih baik lagi dengan mahasiswa dan terkait aksi yang akan digelar mahasiswa pada Senin nanti tetap akan mendapatkan penjagaan dari aparat kepolisian agar tidak anarkhis.(jebere roy)

Sumber Berita : http://tvborobudur.com/berita_detail.php?id=764&halaman_curr=6

HMI Makassar Hendaknya Mawas Diri (Minggu, 7 Maret 2010 )

Sebagai alumnus HMI Makassar ingin ikut serta berbagi rasa prihatin atas kasus demonstrasi anarkis massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Makassar baru-baru ini.

Mengimbau Mahasiswa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan,untuk mengedepankan kesantunan dan cara simpatik dalam berunjuk rasa demi menghindari berulangnya bentrok terbuka dengan warga. Ingat, penyampaian aspirasi yang tidak santun, menutup jalan umum, justru menuai antipati warga.

Coba bayangkan, bagaimana kalau di antara kendaraan yang terhadang itu sedang mengangkut orang sakit atau perempuan yang hendak melahirkan? Bagaimana demo/aksi unjuk rasa dengan tujuan "membela" rakyat, justru malah menghambat atau bahkan mematikan ekonomi rakyat kecil?

Karenanya, Mahasiswa perlu berhati-hati saat berunjuk rasa agar gerakannya tidak ditunggangi kepentingan tertentu. Cara berunjuk rasa mahasiswa wajib diubah menjadi lebih santun. Kalau terus-menerus memblokade jalan, warga pun sangat mudah terpancing emosinya karena merasa dirugikan.

Kejadian terakhir (5 Maret) merupakan puncak kemarahan rakyat atas aksi sok pahlawan dari Mahasiswa Makassar yang nampak selalu merasa bangga dengan ciri khas demo premanismenya.

Tuntutan pencopotan Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Irjen Adang Rochajana serta Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Makassar Komisaris Besar Gatta Chaeruddin sebagai hal berlebihan. Ini satu contoh betapa mahasiswa perlu waspada dan kritis karena masalah terjadi akibat ulah oknum, bukan kebijakan institusi.

Pernyataan Ketua HMI Cabang Makassar yang tegas menolak bermusyawarah jika kedua pejabat Polri tersebut belum dicopot, menunjukan bahwa watak anarkis sudah menjadi jati diri kelompoknya. Kebencian menjadi panglima, sementara nalar dan akhlaq Islami dikesampingkan.

Pelajaran bisa diambil dari Ketua HMI Cabang Semarang, Agus Thohir yang tegas-tegas mengecam kekerasan yang dilakukan antara HMI Makassar dan kepolisian.

Dengan jujur dirinya mengakui sebagai anak muda sering melakukan tindak arogansi. Selain itu juga berani mendeklarasikan bahwa HMI Semarang melawan segala bentuk kekerasan yang terjadi di manapun dan juga ingin agar aksi kekerasan di Makassar tidak merusak citra baik HMI.

Pelajaran ini penting bagi penghapusan budaya solidaritas buta di kalangan Mahasiswa. Saya setuju dengan Rektor Universitas Hasanuddin Idrus Paturusi bahwa sah-sah saja mahasiswa emosional. Namun, mahasiswa mestinya memahami bahwa kerusuhan beberapa hari terakhir dipicu sesuatu yang tidak wajar.

Sikap warga yang mendahului pelemparan batu dalam unjuk rasa di Universitas Islam Negeri Alauddin dan Universitas Negeri Makassar patut dicurigai bermisi provokasi yang menjurus pada situasi rusuh.

Kalau terus-menerus berunjuk rasa dengan cara kurang simpatik, isu sentral pergerakan jadi bergeser dan sangat mudah dimanfaatkan pihak tertentu.

Pernyataan Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Selatan Amran Razak yang meminta mahasiswa mengelola semangat saat berunjuk rasa, patut dijadikan bahan mawas diri.

Benar, bahwa kehebohan diperlukan untuk menarik perhatian media. Namun, mahasiswa sebaiknya tidak membuang energi untuk hal-hal yang tidak perlu dalam kondisi yang mudah dimanfaatkan, tanggung jawab moral sebagai mahasiswa yang lebih mengutamakan dialog hendaknya menjadi prioritas dalam melakukan aksi unjuk rasa.

Sumber Berita : http://metropolitan.inilah.com/read/detail/386321/hmi-makassar-hendaknya-mawas-diri

Kapolda Jateng Ajak Aktivis HMI Jaga Keamanan (Sabtu, 6 Maret 2010)

SEMARANG, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Alex Bambang Riatmodjo mengajak aktivis Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI Semarang ikut menjaga keamanan di wilayah provinsi setempat. ”Kalau ada unjuk rasa atau aksi solidaritas yang berkaitan dengan kejadian di Makassar, saya harap dilakukan dengan damai, konstruktif, dan sesuai prosedur,” kata Kapolda di hadapan sejumlah aktivis HMI Semarang di Semarang, Sabtu (6/3/2010).

Kapolda menjelaskan, hubungan antara jajaran Polda Jawa Tengah dan mahasiswa, termasuk badan eksekutif mahasiswa ataupun elemen mahasiswa di luar kampus, sudah lama terjalin dengan baik. ”Kita selama ini memang telah membangun komunikasi yang intens dan positif dengan para mahasiswa dan diharapkan hal tersebut dapat terus berjalan,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolda beserta jajarannya juga memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat di seluruh wilayah Jawa Tengah. Meski demikian, baik secara pribadi maupun secara institusi, Kapolda mengajak seluruh mahasiswa untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan bersama sehingga Jawa Tengah tetap kondusif.

Menanggapi hal tersebut, para mahasiswa berjanji akan bertindak damai dan tidak anarkis dalam menggelar berbagai aksi.

Ketua HMI Semarang Agus Thohir mengatakan, pihaknya menjamin bahwa HMI Semarang tidak akan berbuat anarkis ataupun bertindak melanggar hukum saat melakukan berbagai aksi. ”Saya ingin HMI tidak menjadi musuh masyarakat, melainkan menjadi pendamping masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan, pada Senin (8/3/2010), HMI Semarang akan menggelar aksi damai turun ke jalan untuk membagikan bunga kepada pengguna jalan di beberapa jalan protokol di Kota Semarang.

Sumber Berita : http://regional.kompas.com/read/2010/03/06/21454422/Kapolda.Jateng.Ajak.Aktivis.HMI.Jaga.Keamanan

HMI: Saatnya Pemerintah Berpihak Pada Kesejahteraan Rakyat, Stop KKN dan Neoliberalisme (19 Oktober 2009)

Semarang – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang, Agus Thohir memberikan keterangannya tentang Pernyataan Sikap HMI Cabang Semarang menjelang pelantikan presiden dan wakil preseiden beserta seluruh kabinetnya.

HMI Cabang Semarang menyatakan sudah saatnya pemerintah berpihak pada kesejahteraan rakyat, stop kkn dan ideologi neoliberalisme (pro-asing).

Selain atas janji – janjinya ketika berkampanye tempo hari, buruknya kinerja SBY periode yang lalu, harus menjadi pekerjaan besar bagi SBY di periode berikutnya. Kondisi kilas balik kinerja 5 tahun berlalu sudah cukup menjadi pelajaran bukti kerja nyata. Saat inilah untuk membuktikan janji atas moralitas politik yang dihamparkan.

Indikasi penting sebagai tanda sebuah pemerintahan yang berhasil adalah dengan optimalnya upaya – upaya pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu hingga ke akar – akarnya, independensi lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum lainnya, jaminan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) secara menyeluruh, terimplementasinya sistem pendidikan yang bermutu dan bermoral dengan aksesibilitasnya mencapai seluruh bagian negeri. Dalam bidang ekonomi, yatiu terciptanya suatu system ekonomi yang mengedepankan kesejahteraan rakyat. Sedangkan dalam bidang politik yaitu dengan tersalurkannya aspirasi rakyat melalui mekanisme politik yang ada dan sesuai dengan hakikat politik itu sendiri.

Maka, menjelang seremonial pelantikan Presiden dan Wakil Presiden beserta seluruh kabinetnya, HMI Cabang Semarang memberikan pernyataan sikap sebagai berikut yang antara lain adalah Presiden SBY bersama wakilnya Boediono dan kabinetnya wajib mampu mengimplementasikan janji – janji kampanye,, meminta segera menghentikan segala bentuk “penggembosan” sistematis terhadap lembaga – lembaga Negara yang independen dan mandiri, meninta optimalisasi pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, elit politik harus segera menanggalkan kepentingan kelompok, penuntasan pelanggaran HAM yang terjadi di masa lalu. Selesaikan kasus Munir, Trisakti, Tanjung Priuk, dll.

Jika tuntutan – tuntutan tersebut tidak terlaksana, maka HMI Cabang Semarang sebagai peran dari rakyat akan menggalang kekuatan rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintahan SBY. Semua ini bertujuan untuk berjuang guna memajukan dan mewujudkan kesejahteraan bangsa yang lebih maju dan adil. (ayu)

Sumber Berita : http://forumpedulidemokrasi.wordpress.com/page/34/

Mahasiswa Semarang Ajukan Kontrak Sosial pada Anggota DPRD Kota Semarang (25 Agustus 2009)

Semarang-(18/08). Solidaritas Mahasiswa Semarang Independen (SOMASI) yang terdiri dari KAMMI Semarang, LMND Kota Semarang, HMI Kota Semarang, BEM KM UNDIP, dan BEM KM UNNES melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD Kota Semarang. SOMASI menuntut anggota DPRD Kota Semarang 2009 – 2014 untuk meningkatkan kinerja serta melakukan kontrak sosial.

Ketua HMI Cabang Semarang, Agus Thohir, dalam wawancara menyatakan bahwa aksi bersama ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab bersama sebagai mahasiswa untuk mengawal demokrasi dan melakukan kontrak sosial kepada wakil rakyat yang terpiih. Isi Kontrak Sosial yang diajukan adalah berkomitmen anti korupsi, mengoptimalkan fungsi budget pro rakyat, mengoptimalkan fungsi legislasi untuk kesejahteraan rakyat serta mengoptimalkan fungsi pengawasan untuk kesejahteraan rakyat

Dengan aksi tersebut, mereka berharap anggota dewan dapat mengawal eksekutif agar benar – benar berpihak kepada rakyat dan jauh dari intervensi. Selain itu, berbagai praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menjadi musuh bersama, harus dilawan. (Ayu)

Sumber Berita : http://forumpedulidemokrasi.wordpress.com/2009/08/25/mahasiswa-semarang-ajukan-kontrak-sosial-pada-anggota-dprd-kota-semarang/

Jumat, 21 Januari 2011

HMI Sesalkan Tindakan Anarkis (08 Maret 2010)

SEMARANG- Puluhan aktivis mahasiswa dari berbagai elemen di Jawa Tengah akhir pekan lalu mengadakan silaturahmi dengan Kapolda Irjen Alex Bambang Raitmodjo beserta jajaran di RM Sari Ratu.
Dalam kesempatan itu, hadir perwakilan pengurus HMI dari beberapa daerah di Jateng dan beberapa elemen kampus lain seperti PMII. Meski tidak ada agenda khusus, pertemuan itu lebih banyak menyinggung aksi anarkisme mahasiswa Makassar, yang terjadi baru baru ini.
Supaya aksi bentrok antara polisi dan mahasiswa HMI itu tidak menjalar ke Jawa Tengah, Kapolda mengajak secara bersama-sama menjaga keamanan dan kondusifitas daerah. Dikemas dalam suasana santai, Alex Bambang berdialog dengan mahasiswa hampir satu jam.
Di hadapan Kapolda, aktivis HMI Semarang mengaku menyesalkan tindakan mahasiwa di Makassar. Sebab, tindakan mereka dinilai tidak mencerminkan sikap intelektual seorang mahasiswa.
”Perlu diketahui gerakan mahasiswa itu harus mencerminkan sikap intelektual tinggi. Kami menilai apa yang dilakukan teman-teman aktivis di Makassar tidak berdasar gerakan intelektual melainkan mengarah anarkisme,” kata Ketua Umum HMI Cabang Semarang, Agus Thohir.

Koridor Intelektual
Menurut dia, gerakan mahasiswa HMI di Jawa Tengah apabila turun menjalankan aksi, tidak akan lepas dari koridor gerakan intelektual. Aksi mahasiswa akan menjauhkan diri dari aksi kekerasan, anarkisme dan pelanggaran hukum.
”Namun sesuai rencana kami tetap akan memberi dukungan moral terhadap aksi pengrusakan komisariat HMI di Makassar. Aksi damai itu akan digelar di sejumlah kawasan protokol Semarang dengan membagi bagikan bunga,” tambah Agus.
Serupa dengan itu, pengurus HMI Cabang Semarang, Setiawan Widyoko menandaskan aksi akan diikuti ratusan orang kader HMI. Gerakan damai tersebut rencananya dipusatkan di Simpanglima, Senin (8/3). Menurut dia, saat ini ada upaya membenturkan polisi dengan mahasiswa untuk mengaburkan kasus Bank Century.
Kapolda Alex Bambang mengaku bisa memahami sikap kritis mahasiswa ketika memandang suatu persoalan. Namun menurut jendral berbintang dua ini, sikap kritis perlu disalurkan dalam bentuk positif dan konstruktif.
Dia berpesan setiap akan menggelar aksi, perlu menempuh prosedur hukum, yakni memberitahukan aksi tersebut kepada aparat Kepolisian.
”Polisi tentu saja tidak akan melarang mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan turun ke jalan. Namun yang terpenting prosedur hukum tetap harus dilaksanakan dan tidak ada anarkisme,” ujar Alex Bambang. (H41,H21-18)

Sumber Media : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/08/101358/HMI-Sesalkan-Tindakan-Anarkis-