Waktu dan tingkah telah saling berhimpit
Antara benar dan salah
Antara berani dan takut
Hingga berpaut beda tak kentara
Setiap usaha yang menapaki
Selalu ada yang indah menemani
Setiap harapan ada celah memungkinkan
Apakah ini engkau tuntun kami
Atau isyarat yang tertancap
Bahkan mungkin bagian dari kuasamu
Seperti itukah saat kaki-kaki ini melangkah
Disetiap jalannya ada cermin- cermin menghiasi
Agar diri ini memilih antara inti itu
Jika memang ada benarnya
Sebongkah kelebihan itu menguatkan
Tanpa pernah untuk dihimpitkan
Menjawab tentang semua keluhan-keluhan
Memang pelangi member arti
Disaat cahaya berpendar melalui cermin kehidupan
Harapan-harapan terus terlihat indah
Tanpa ada yang menyela
Seolah itu bagian dari suasana
Meraih sesuatu bukanlah hal yang terbatas
Bukan pula tidak mungkin menggapai
Karena masih berserak semangat-semangat itu
Hingga ada ikatan kepercayaan
Untuk menuntun ketertaihan harapan
Sisa bukan berarti sedikit
Tapi adanya celah yang dijadikan cermin
Esok ada yang belum kita ketahui
Dan saat ini kita masih punya itu
Dan kita siapkan antusias perubahan
Agar kita menerjang terjalnya
Kita punya harapan
Kita punya mata
Kita punya hati
Dan kita pasti sadar
Memang orang-orang biasa
Tapi punya harapan luar biasa
Banyak orang punya mata
Tapi tidak bisa melihat apa-apa
Dan kita bukan mereka
Kita punya mata dan hati
Untuk menghidupkan harapan
Dengan membawa sesuatu
Untuk bercermin pada kehidupan
Agar esok kita bisa
Agar semua menjadi nyata
Dan harapan itu meyakinkanku
Menjawab yang tak terbatas
Menjadi gelora baru
Menggapai bola
Dan gol pun tercipta
Dan kitalah pencetak gol-gol itu
Depok, Jogjakarta, 06 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar