SELAMAT DATANG DI WEBLOG NEGERI PERADABAN AGUS THOHIR

Kamis, 30 April 2009

pernyataan sikap hari buruh (May Day) 1 Mei 2009 KAPITALISME TELAH GAGAL SEJAHTERAKAN RAKYAT

Semenjak Orde Baru Berkuasa, Indonesia kembali mundur ke tahun-tahun pra kemerdekaan, dimana seluruh kekayaan alam dan sumber daya manusianya dieksploitasi, dijarah demi kepentingan akumulasi Modal, terutama Modal Internasional. Dengan memanfaatkan watak pengecut dari seluruh kekuatan Politik Elit Indonesia, Modal Internasional berhasil memasukan agenda-agenda jahat mereka, yang semenjak jaman kolonial tidak berubah secara prinsip, hanya metodenya saja yang berubah. Agenda jahat mereka adalah mengusai kekayaan alam kita dan industri vital yang mengutungkan bagi mereka, antara lain pertambangan, kehutanan, kelautan, perbankan, telekomunikasi, transportasi dan lain sebagainya, baik dengan cara menanam modal langsung, bekerja sama dengan modal lokal maupun dengan cara membeli perusahaan-perusahaan negara yang diobral semaunya oleh kekuatan Politik Elit Indonesia. Karena tujuannya adalah menambah keuntungan mereka, maka mereka tidak perduli terhadap kepentingan pembangunan Industri Nasional yang bisa meningkatkan kesejahteraan Kaum Buruh dan Rakyat Miskin Indonesia. Mereka tidak perduli Industri Nasional kita akan kekurangan energi dan kemudian bangkrut, karena minyak dan gas dibawa semuanya ke luar. Mereka juga tidak perduli apakah Kaum Buruh dan Rakyat Miskin tidak bisa berobat karena seluruh Industri Farmasi sudah diabdikan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, sama juga tidak perdulinya mereka ketika hutan-hutan telah mereka babat habis, hanya untuk mengejar keuntungan.

Agenda jahat mereka adalah mendapatkan tenaga kerja yang murah dan mudah di atur, sebab untuk mengerakan mesin-mesin produksi dan roda-roda distrubusi, secanggih apapun teknologinya, mereka tetap buruh operator yakni kaum buruh. Sehingga untuk memastikan agar keuntungannya tidak berkurang, mereka membutuhkan buruh yang bisa dibayar murah, semurah-murah, bahkan jika bisa tanpa dibayar sepeserpun (bukankah konsep magang, adalah konsep kerja tanpa dibayar). Itulah yang terjadi saat ini, seluruh Kekuatan Politik Elit Indonesia, dengan keras mempertahankan politik upah murah.

Dan politik upah murah, ternyata belum cukup, upah murah itu masih mahal bagi mereka. Oleh karena itu, mereka membuat model baru, yang mereka sebut sebagai pasar tenaga kerja yang lentur, yang kita kenal dengan istilah buruh kontrak dan outsourcing, dimana semua hak-hak kesejahteraan yang paling minimal dari Kaum Buruh Indonesia di rampas, dijadikan tambahan keuntungan bagi mereka.

Agenda jahat mereka adalah seluas-luasnya menjadikan Indonesia sebagai pasar bagi barang dan jasa produk mereka, sehingga seluruh aturan yang menghambat penjualan barang dan jasa mereka harus dihapuskan. Itulah sebabnya, sekarang ini kita dengan mudah melihat banyak sekali barang-barang buatan Internasional disekitar kita-sekalipun kita sendiri bisa membuatnya-Kita juga melihat Mall-Mall menggusur pasar-pasar tradisional, maupun Supermaket jaringan Internasional masuk sampai ke kampung-kampung, yang mematikan kios-kios milik kita, milik Rakyat.

Pertanian di Indonesia juga sebagai sasaran penindasan modal. Kaum tani di desa bisa dikatakan tidak mempunyai tanah, Karena 60% petani di Indonesia hanya memiliki tanah tidak lebih dari 0.2 hektar, akibat dari dikuasasinya lahan pertanian oleh PT-PT perkebunan.

Sektor pendidikan tidak terlepas juga dari target operasi modal sebagai sebuah sektor yang harus didesign atau diarahkan menjadi lembaga yang melahirkan generasi-generasi penghamba, penurut atau sebutan kerennya menjadi sekrup pasar untuk kepentingan para borjuasi-memposisikan pendidikan sebagai sektor yang memberikan keuntungan dengan design komersialisasi dan seolah-olah untuk kepentingan rakyat. Biaya pendidikan semakin bertambah mahal, akibatnya anak-anak buruh, tani, tidak bisa mengeyam pendidikan karena system pendidikan nasional yang tidak ilmiah dan tidak demokratis dan tidak berperspektif kerakyatan, sehingga lulusannya pun tidak berkualistas dan tidak berkarakter kerkayatan. Dan anak-anak jalanan pun ditelantarkan dirampas hak-hak pendidikannya. Berbagai regulasi sudah tersaji dalam bentuk uu dan peraturan maupun dalam bentuk rancangan dan siap liberalisasi dan privatisasi sektor pendidikan indonesia.

Itulah yang disebut sebagai KAPITALISME (Penjajahan Modal dengan cara baru), dengan program penjajahannya seperti : Privatisasi, Pencabutan Subsidi, Liberalisasi Perdagangan dan penciptaan iklim yang kondusif bagi modal (upah murah, sistem kontrak dan outsourcing serta kriminalisasi kasus perburuhan, system peradilan peradilan yang berpihak terhadap buruh,dll) Akibatnya, Kaum Buruh, dan Rakyat Miskin Indonesia makin sengsara, makin sengsara dan makin sengsara.



Saat ini kapitalisme sedang mengalami krisis secara global. krisis adalah suatu lingkaran setan dalam sistem kapitalisme di mana dalam setiap dinamika kapitalisme akan terus mengalami krisis sebagai akibat dari pertentangan di dalam internal mereka sendiri dan pastinya mereka akan terus menerus mencari strategi penyelematan untuk menjaga keberlangsungan hidup dari hakikatnya yang sekarat dan menindas. Berawal dari kejatuhan Wall Streat dijantung kapitalisme-Amerika Serikat ternyata melahirkan krisis yang berkepanjangan sampai sekarang di Negara-negara kapitalisme di luar Amerika dan menyerang juga Negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia.

Dalam satu hirarki tatanan ekonomi dunia Indonesia diposisikan sebagai Negara dunia ketiga yang mana tentunya mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi negara2 dunia pertama atau Negara industry utama. Ketertundukan rezim imperialis di Indonesia pada kepentingan dan kekuasaan kaum modal mengakibatkan arah ekonomi Indonesia tidak tunduk kepada kepentingan memajukan sember daya produktif (manusia dan alam) yang ada di Indonesia mengalami ketergantungan terhadap dunia pertama dan Sektor-sektor industri strategis hanya dikuasai oleh minoritas saja; yaitu kaum pemodal. Rata-rata impor yang dilakukan selama ini adalah sekitar 70-80 % nilai impor bahan baku, 14-20% impor barang modal dan 7-10% impor barang konsumsi, yang berarti industry yang dibangun di Indonesia sangat tergantung pada impor, serta fakta lainnya adalah berdasarkan sensus agustus 2008 oleh BPS 55,33 persen pekerja di Indonesia adalah lulusan SD ke bawah, 19,04 % lulusan SMP, dan hanya 4,15% yang hanya lulusan S1. Data tersebut menggambarkan rezim yang berkuasa tidak peduli dengan pendidikan rakyatnya.

Bila pada uraian dia atas telah kita sebutkan nilai impor bahan baku adalah 70% dari total nilai impor, maka berarti ada potensi bahaya besar pada kelangsungan industri di Indonesia yang berarrti ada potensi PHK besar-besaran di depan kita. Dalam kuartal II 2009 jumlah buruh yang diPHK mencapai 180.000 orang (Kompas). Buruh selalu dimarginalkan.. Kemudian buruh juga dipersulit dalam proses pengadilan Hubungan industrial. pengusaha Cenderung yang dimenangkan. Ini artinya pengusaha hanya mementingkan keuntungan, keuntungan, dan keuntungan.

Situasi seperti ini tentu juga memperpuruk keadaan kaum tani di desa yang bisa dikatakan tidak mempunyai tanah, karena dari 60% petani Indonesia hanya memiliki tanah tidak lebih dari 0.2 hektar, akibat dari penguasaan lahan oleh PT-PT perkebunan, padahal jauh sebelum krisis kapitalisme ini berlangsung tingkat produktifitas kaum tani di desa sangat rendah apalagi ketika dihantam badai krisis maka ambruklah kemampuan daya beli mereka. Hal lain yang kita lihat adalah banyaknya penganguran-penganguran di kota-kota dibarengi dengan maraknya penggusuran PKL dan rendahnya daya masyarakat akibat dari kirisis ini membuat sektor informal (PKL) mengalami kemunduran.

Persoalan-persoalan diatas sudah cukup jelas menunjukkan bahwa kapitalisme berserta antek-anteknya telah gagal dalam mensejahterakan Rakyat. Oleh karena itu kami menyerukan kepada Buruh, tani, mahasiswa, dan rakyat tertindas lainnya untuk membangun persatuan gerakan rakyat yang sejati untuk melawan penindasan kapitalisme beserta antek-anteknya dan menuntut kepada negara:
1. Tolak PHK sepihak dan dalam bentuk apapun
2. Naikkan Upah buruh secara layak
3. Hapus Sistem kerja kontrak dan Outsourching
4. Jamin Kebebasan berpendapat, dan Berserikat
5. Jadikan 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional dan Hari Buruh Nasional
6. Ciptakan Peradilan Perburuhan yang jujur, murah, cepat dan sederhana
7. Ciptakan Lapangan pekerjaan untuk rakyat Indonesia
8. Wujudkan Pendidikan gratis, ilmiah, demokratis yang bervisi kerakyatan
9. Laksanakan Reforma Agraria sejati (Tanah Untuk Rakyat)
10. Nasionalisasi aset-aset strategis yang menguasai hajat hidup rakyat
11. Bangun Industri Nasional yang kuat dan mandiri
Demikian pernyataan sikap untuk may day dan menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan bangsa agar berjuang memajukan serta mewujudkan kesejahteraan bangsa yang lebih maju dan adil.
Billahittaufik Wal Hidayah

Tidak ada komentar: