SELAMAT DATANG DI WEBLOG NEGERI PERADABAN AGUS THOHIR

Kamis, 27 Januari 2011

HMI dan Perencanaan Strategis Organisasi

Barangkali kita semua sering mendengar perencanaan strategis dan sering dikaitkan kata ”visi dan misi”, SWOT dan POAC dalam pembicaraan sehari-hari, di koran, maupun di diskusi di TV. populernya kata-kata tersebut hampir semua golongan dari petinggi di perusahaan besar, mahasiswa, anggota dewan, menteri, sampai dosen rata-rata fasih menyisipkan kata ”visi dan misi”. Visi pada hakekatnya adalah impian atau keinginan yang ingin diwujudkan Saking dalam kurun waktu tertentu. Misi adalah penjabaran lebih lanjut dari visi berupa cara untuk mewujudkan keinginan tersebut. Sedangkan tujuan merupakan target yang harus dicapai dalam waktu yang lebih pendek dan merupakan bagian tak terpisahkan dari impian.

HMI merupakan studi gerakan yang harusnya kita focuskan pada konsepsi, tapi yang lebih penting kita harus mengetahui apa yang sebenarnya antara perencanaan strategis dan visi misi. Dalam banyak kasus, antara visi, misi dan tujuan sering tidak terkait. Pernyataan visi yang tidak terukur, pernyataan misi yang tidak sinkron bagaimana visi bisa terwujud, sehingga target yang ditetapkan tidak relevan dengan kedua hal tersebut. Dalam hal ini saya mencoba menguraikan masalah tersebut dari aspek perencanaan dengan argumentasi bahwa perencanaan merupakan fungsi pertama dan utama dalam fungsi-fungsi manajemen yang menentukan keberhasilan organisasi dalam mewujudkan keinginannya.
Perencanaan Strategis (Renstra) yang disusun tercantum pernyataan visi dan misi organisasi. Renstra berguna untuk menetapkan arah organisasi secara tepat, pimpinan organisasi atau pimpinan perusahan harus mengetahui pernyataan misi perusahaan, memahami sifat dari tujuan organisasi dan mengadopsi suatu proses yang efektif dan efisien. Penetapan misi organisasi menjadi penting karena keberadaannya menunjang keberhasilan organisasi. Dalam pemahaman lain misi diterjemahkan, beberapa diantaranya:
 Misi organisasi membantu mengarahkan segenap upaya manusia ke arah bersama
 Misi mengandung target yang eksplisit yang dicoba untuk dicapai. Dengan memegang teguh target tersebut dalam pikiran masing-masing, pimpinan dapat menjamin bahwa seluruh anggota organisasi akan bekerja bersama-sama dalam suatu “nada” untuk mencapainya.
 Misi organisasi dapat menghindari konflik “tujuan” Tujuan yang tidak konsisten akan mengakibatkan arah gerak organisasi yang berbeda dan kompatibel dengan arahnya. Dengan gema misi, organisasi dibangun di atas pondasi yang jelas, tujuan yang kompatibel dan terhindar dari konflik.
 Misi organisasi memberikan “rasionalisasi” dalam alokasi sumberdaya organisasi Organisasi menggunakan berbagai sumberdaya untuk menghasilkan barang dan jasa.
 Misi organisasi mengandung panduan umum tentang bagaimana sumberdaya organisasi diperoleh dan bagaimana seharusnya didistribusikan.
 Misi organisasi menetapkan ruang lingkup tanggung jawab jabatan dalam Organisasi Setiap manusia dalam organisasi disiapkan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik dalam rangka menghasilkan barang dan jasa. Panduan organisasi berkait dengan tipe pekerjan yang harus ada dalam organisasi yang harus dimuat dalam misi organisasi
 Misi organisasi berperan sebagai basis pengembangan sasaran organisasi.
Tujuan Organisasi
Suatu tujuan organisasi adalah target kearah mana kegiatan diupayakan untuk mencapainya. Tujuan Organisai mempunyai arti penting dan memberikan dasar bagi perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengendalian. Tanpa tujuan dan komunikasi yang efektif tentang tujuan tersebut, perilaku dalam organisasi dapat tersesat ke arah yang berlainan. Tujuan organisasi harus dijadikan panduan oleh pimpinan dalam kegiatan sehari-hari.
Demikian pentingnya tujuan organisasi untuk menentukan arah dan akan dibawa kemana selanjutnya. Adanya tujuan besar pastinya akan membawa konskwensi untuk mencapai dengan strategi dan disitulah dibutuhkan sumberdaya dan control kinerja untuk mensinergikan dengan hasilnya. Sebagai panduan dalam pengambilan keputusan pimpinan dituntut harus paham apa tujuan yang telah ditetapkan untuk dicapai organisasi. Dengan tujuan akan mudah untuk membuat keputusan yang menjadi jaminan tujuan organisasi yang akan dicapai.
Sebagai panduan untuk meningkatkan efisiensi organisasi adalah dengan meminimalisasikan kehilangan sumberdaya organisasi dalam mencapai tujuan. Untuk itu pimpinan harus memiliki tujuan jelas organisasi dalam pikirannya. Usaha manusia merupakan faktor kritis dalam mencapai tujuan organisasi. Evaluasi maupun imbalan yang diberikan atas prestasi pekerja harus dalam konteks tercapainya tujuan organisasi. Organisasi biasanya mempunyai dua tipe tujuan, yaitu target jangka pendek yang dapat dicapai dalam satu atau dua tahun dan tujuan jangka panjang yaitu target yang ingin dicapai dalam tiga sampai lima tahun.

Selain tujuan organisasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membawa organisasi benar-benar dapat bersinergi dengan semua elemen. Factor yang perlu diantaranya, perlu diperhatikan dan diantisipasi agar tidak misskomunikasi apalagi kalau sampai terjadi tidak adanya sinergi antara sesama. Sifat mengikuti “nunut” merupakan sikap yang perlu dihilangkan karena bisa membuat tujuan tidak dapat terwujud sesuai target.
Organisasi haruslah progresif dan dapat mendefinisikan kebutuhan yang lebih kongret, karena kita punya kolega yang kadang butuh rasionalisasi. Kata perubahan juga sesuatu hal yang penting, sehingga stagnasi bisa diantisipasi untuk mengontrol laju gerak organisasi. Apalagi dengan program anggaran dalam organisasi, dengan terstruktur dan terkendali maka akan menjadi kemudahan untuk mengeksekusi kegiatan.

HMI dan Perencanaan Strategi

HMI merupakan organisasi perkaderan dan perjuangan yang mempunyai tujuan besar berbunyi “Terbinanya mahasiswa Islam menjadi insan ulil albab yang bertanggungjawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi ole Allah subhanahu wata’ala” dari tujuan tersebut kita harusnya dapat mengetahui apa yang akan kita lakukan untuk menjawab aksinya.
Untuk mengatur organisasi, HMI juga harus mempunyai cara dan strategi yang baik dalam mengelola konflik. Dengan perencanaan matang dan pemetaan kekuatan dan peluang kita sebenarnya telah mencoba menguraikan sebenarnya apa yang dibutuhkan saat ini. Terkait dengan pelaksanaan dilapangan HMI masih banyak yang belum sesuai dengan idealitasnya, diantaranya masih banyak yang cenderung santai.
Diantara beberapa peluang dan kekuatan himpunan, ada tiga hal yang harusnya kita sadari dan inilah kata kunci yang jitu. Pertama kita jelas harus punya keunggulan yang menjadi icon dan ciri khas dia luar biasa.keunggulan lain diantaranya dengan mempersiapkan Sumber daya alam (SDM). Dengan tempaan yang ada kita sebenarnyan telah mempersiapkan calon pemimpin.
Sebagai organisasi tertua HMI harus mampu mengurai apa sebenarnya sejarah yang diwarisi. Masalah terjadi dengan tantangan yang masih maka berbenah adalah solusi. Inovasi Dalam Menjalani gerakan secara tersistem rdan aksi adalah membelaan Inovasi dalam menjalankan gerakan ide yang bergulir harus orisinil. Ada bebarapa hal yang perlu ditegaskan diantranya dengan :
 Meningkatkan keunggulan komparatif
 Kemampuan kompetensi keilmuan
 Agency proses transformasi sosial
 Alternatif networking,
 Mengartikulasikan cita-cita masa depan (memory of future)
 Penyegaran kembali terhadap aktifitas gerakannya dengan inovasi gerakan
Kita sebagai warga Negara apalagi di HMI harus turut tergugah untuk membangun ide besar tentang mimpi yang setinggi-tingginya, karena HMI tanpa visi dan kadernya juga tidak akan jelas arah geraknya, visi tanpa aksi hanya mimpi-mimpi yang dapat terealisasi. HMI harus mampu merumuskan inovasi dalam menjalankan gerakan. Ia harus keluar dari kemandegan, membela kaum lemah terpinggirkan, dan harus berbenah untuk menjadi oposisi kritis.
Selain itu jaringan, perlu juga dijadikan peta untuk keselarasan gerakan secara eksternal. Karena HMI mempunyai peluang untuk mengakomodir gerakan lain yang dari kiri (gerakan-parlemen jalanan). Posisi tawar sebagai gerakan HMI secara internal harus menjadi bangunan kokoh. Parameter yang baik jejaring yang dibangunpun harus kooperatif
Begitu banyak hal yang perlu kita benahi terkait dengan organisasi ini, HMI harus mampu menjadi uswah dan pelopor gerakan dengan berbasis perencanaan strategis. Dengan kualifikasi kompetensi,. Dengan gerakan yang teratur dan progress organisasi maka jaminan dengan control yang memadai dapat mempermudah himpunan ini menguraikan masalah social ini.
Dengan kata kunci “memimpin adalah dengan tindakan contoh dan hati. Ketika semua diselaraskan antara pimpinan dan pegawai biasa”. Antara tujuan (visi) dan missi tidak ada komunikasi yang memandu. Kita harus gila dengan kekuasaan yang diciptakan. Kita harus mampu menjadi yang terbaik dalam berjuang di HMI, dan kita dapat menjawab tantangan dengan ide diakselerasikan dalam aksi nyata dan berkarya untuk menggapai mimpi organisasi melalui jalan alternatif memanajemen organisasi dengan tepat, cepat dan tanggap. Semoga Allah memberikan banyak hidayah dan petunjuk pada kita semua yang memudahkan HMI bergulir dengan pasti tanpa harus membedakan ibadahnya.

Tidak ada komentar: