SELAMAT DATANG DI WEBLOG NEGERI PERADABAN AGUS THOHIR

Sabtu, 21 April 2012

Kartini Modern Inspirasi Ibu Dari Masa ke Masa


Tidak ada kata terlambat untuk lebih mengerti dalam memperingati hari Kartini. Setiap tahun pada tanggal 21 April merupakan hari memperingati perjuangan R.A Kartini dalam memperjuangankan keadilan bagi kaum wanita. Pahlawan disematkan bukan sesuatu yang mengherankan, beliau menjadi realitas kaum perempuan pada waktu itu yang melakukan emansipasi.
Sosok Kartini menjelaskan tentang semangat memperjuangkan hak pribadi kaum perempuan, Kartini tumbuh dan berkembang menjadi pendobrak dominasi tradisi yang cenderung patriarki. Dalam memperjuangkan hak pribadi dalam menentukan pilihan hidup, Kartini tetap menjaka nilai kearifan dan berani dengan lantang tetapi dengan tidak melupakan norma-norma kesusilaan serta kesopanan
sebagai seorang wanita; inilah yang selayaknya perlu diteladani wanita zaman sekarang.
Mari kita sejenak merefleksikan spirit hidup Kartini, menyelami semangat Kartini bukan berarti hanya dengan saling memberi ucapan 'selamat hari Kartini' saja, bahkan seremonial semata yang cenderung menghilangkan subtansi peringatan perjuangan Kartini sendiri.
Semangat juang seorang wanita dalam kehidupan, yang dihadirkan adalah emansipasi dan inspirasi untuk membongkar tradisi. Dimana dulu menempatkan sosok perempuan sebagai kanca wingking, inspirasi semangat mendobrak budaya pingitan dapat ditarik benang merahnya pada realitas kekinian.
Kartini muda melakukan emansipasi melalui pengajaran dan pendidikan bagi anak perempuan, bukan untuk menjadi pesaing kaum laki-laki tetapi agar kaum perempuan semakin mampu melakukan tanggung jawab dan kewajibannya. Sisi kritis sebagai paradigma harus terus digulirkan, perjuangan Kartini tidak sebatas tertulis tapi juga dalam tindakan nyata pada waktu itu. Kartini memandang masa depan, memandang kemerdekaan, menatap dunia dengan hati, cinta dan jiwa dari masa kemasa.
Kartini sekarang adalah Kartini masa kini, Kartini harus berbuat dan menjadi wanita teladan ditengah-tengah pengaruh modernisasi dan neo-liberalisme. Menjadi Kartini adalah menjadi wanita yang berarti bagi diri, keluarga dan dunia. Menjadi Kartini adalah menjadi wanita yang bangkit dari setiap kegagalan dan tidak menyerah pada keadaan.
Kartini Modern tidak harus mengorbankan masa depan calon generasi mendatang (anak). Fitrah perempuan menjadi ibu, pendidik merupakan hal positif karena keluarga merupakan pondasi utama untuk mendidik anak menuju jenjang lainnya. Semangat Kartini harus digali lagi untuk terus bisa digelorakan bukan sekedar kesetaraan gender tapi bagaimana gerakan keperempuanan melakukan perjuangan menempatkan sosok perempuan menjadi sosok yang bermartabat dimasyarakat.
Kartini modern, tetaplah terus berprestasi dalam segala bidang. Kartini harus menjadi terdepan dalam mendesain keluarga yang baik untuk kebaikan bangsa, sehingga pola asah, asuh dan asih anak tetap berkualitas. Kartini modern meski punya derajat yang sangat tinggi, tetaplah sebagai kodrat wanita dengan terus menjadi patner, melayani dan menghormati suami. Selamat Hari Kartini, tetaplah berprestasi para Kartini modern, tapi jangan abaikan kodrat wanita.


*) Tulisan ini merupakan refleksi saya dihari Kartini akan realitas wanita dan modernitas zaman akibat gerusan arus Neo-liberalisme. bertepatan pada tanggal 21 April 2012. (01.33)


Tidak ada komentar: