SELAMAT DATANG DI WEBLOG NEGERI PERADABAN AGUS THOHIR

Senin, 08 Desember 2008

Neo-Imperialisme Pemerintah Kepada Rakyat

Desember 2008 harga premium turun (BBM) 500 rupiah, seolah pemerintah setengah hati mengambil kebijakan. Tidak sebanding dengan percepatan pada awal kenaikannya, apakah ini ada sesuatu dalam penentuan kebijakan penurunannya? Ini layak berkelindan di setiap piker warga dimanapun berada. Politik kebijakan “ ingusan” itulkah sebagai penerjemah kepekaan pemerintah terhadap keberpihakan pada rakyat miskin. Ingusan ketika naik cepat dan ketika turun sulitnya bukan main, itulah gambaran dari politisasi struktural yang menjadi-jadi.
Minyak tanah kapan turun
Kini dilema bahan bakar minyak lain yang tidak jelas kapan turunnya, minyak tanah yang seharusnya lebih murah dari premium malah sebaliknya mencekik leher masyarakat kecil. Bisa kita lihat realitas itu semua BBM (premium harga /liter 5500: minyak tanah/ liter 7000). Apakah ini politik yang dijalankan dibalik kekuasaan mengatas namakan konversi minyak tanah ke gas?
Sebagai rakyat kecil saya merasa sedih, bagaimana tidak masyarakat hanya dijadikan tumbal kepentingan kelompok pemodal dan penguasa yang mengingkari keadilan. Demikian halnya kita sebagai masyarakat harusnya sadar segera melihat ketimpangan sosial yang berakibat pada pemiskinan terstruktur. Dengandalih pengurangan pemiskina bertambah tapi itu hanya tampil dipermukaan dan tidak pernah melihat langsung bahwa penderitaan masyarakat semakin hari semakin bertambah. Ini diakibatklan karena kebijakan yang salah sasaran. Semua bukan karena dalih untuk kebaikan indonesia kedepan. Tapi untuk kebijakan kelompok atas nama kebijakan pemerintah demi menyelamatkan kekuasaan dengan melanggengkannya tanpa melihat apa yang terjadi di masyarakat lapisan bawah.
Kini anda tahu dan mengaerti setelah membaca dan melihatnya. Apa yang akan anda lakukan? Hanya diam? Atauberteriak lantang? Cukup dengan anda sadar dengan bertindak melakukan berbagai cara dengan kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak memihak rakyat kecil. Karena kebijakan yang menambah penderitaan. Miskin bukan karena tidak bisa mencari nafkah dan pekerjaan, memang miskin karena kebijakan pemerintah yang tersistem sudah membelenggu kemerdekaan dan menjadikan pemiskinan tersistem dan teratur.
demikian besar peran negara dalam mendukung pemiskinan sistemik, apakah para pemegang kekuasaan dan pengambil kebijakan tidak sadar akan hal itu semua? layaknya mereka harusnya mengerti dan sadar untuk membawa bangsa dan ummat ini dapat merdeka dan bebas dari cengkraman kemiskinan dan kemelaratan. bangkitlah rakyatku, untuk maju dan menjadi yang terbaik membawa bangsa indonesia tanah air tercinta menjadi gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto raharjo.
untukmu negeriku bangunlah rakyatku bangkitlah menjadi masyarakat cerdas, kritis dan merdeka seutuhnya.
lemah gempal, 23.00/ 0812.08

Tidak ada komentar: