bingkai bingkai bersayap bersuara letih
membawa kabar tentang manusia-manusia suci
tertawan oleh tradisi mondial
hingga tertaut langkah menjadi mantra-mantra
sudahkah mengerti akan segala langkah pilu itu
akankah dunia ini membiarkan kaki-kaki palsu mengintarinya
atau kadang kita berpatri dengan janji dan ilusi tradisi
akankah selesai dengan bicara dengan tata krama
santunkah bila itu menjadi tradisi lisan...
jangan kita terpancing oleh lerai sedrrhana itu
jangan kita mengaku suci dari jeruji kemanusiaan
padahal kita masih perlu dengan cahaya kearifan
akibat dari tatap mata yang lugas akibat kekangan
akankah kita diam
bila melintasi jalan suci itu
mungkin kita masih sadar dalam kerangka ilusi
dari jejak samar yang bercampur rasa
bahkan terjulurkan sebait kata yang disampaikan
bahkan cinta diikat hingga tersandra oleh kepentingan manusia
haruskah tangan ini luka
haruskah tubuh ini tersayat
atau mungkin lumpuh oleh pengorbanan
akibat dari beringasnya rasa-rasa yang terbang bebas itu
jangan biarkan korban-korban menyesal
jangan sampai ada yang mengatas namakan kebenaran cinta
hingga ada sosok suci berbaris rapi
menjadi penyelamat yang berarti diri
semestinya kita tahu
sebagaimana hati kita yang jujur
memberikan petunjuk agar manusia memberi arti
mampu terselamatkan dari bias cinta yang tersandra nafsu
atau menunggu korban berikutnya
semoga kita mengerti jalan-jalan panjang
akan sorban putih yang mengikat cinta dan cita
atas dasar persaudaraan yang menyajikan kenyataan
dalam satu rasa tanpa dusta yang menjadi perantara
berbaur mesra dalam kerangka fitrah
sehingga suci karena arti dan bercengkrama indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar