SELAMAT DATANG DI WEBLOG NEGERI PERADABAN AGUS THOHIR

Kamis, 08 Januari 2009

Perjalan pagi untuk para pejuangku diPalestina

Lalu lalang pengendara sepeda motor dan mobil melewati bundaran Tugu Muda Semarang, seolah mereka disibukkan oleh aktifitas pagi itu. Dengan susana mendung menyelimuti aktifitas masyarakat semarang tidak menghentikan langkah saya dengan teman-teman untuk melakukan seruan aksi bersama dalam bentuk galang dana. Sudah tiga hari ini saya lakukan dengan berbagai prediksi dan hitungan yang matang, selama tiga hari itu juga kami dengan melewati kepulan asap kendaraan lalu-lalang dan hiruk pikuk aktifitas tidak mengurangi sedikitpun semangat untuk melakukan aksi serentak di beberapa titik kota Semarang.
Mulai berangkat bersama dari sekretariat bersama di jalan lemah gempal IV/ No. 25 A Bulu Stalan Semarang, kami menyusuri jalan langkah demi langkah sambil berbincang mengenai konstelasi politik internasional di belahan dunia. Dengan bersemangat dan dihiasi tawa riuh dari kawan-kawan saya melihat inilah bukti nyata keinginan kami untuk meringankan beban penderitaan warga palestina di wilayah jalur gaza hingga saat ini masih dibombardir/ diberondong mortir dan rudal oleh zionis israel.
Setibanya kami didekat jalan raya sekitar satu setengah kilometer setelah menyusuri jalan kami mulai sigap dan saya melakukan orasi sebagai bentuk sambutan kepada seluruh pengguna jalan di Jl. MGR. Sugiyopranoto. Sesampainya di bundaran tugu muda semarang kami briving bersama dengan tim untuk berdoa sebelum masing masing personil menuju titik tertentu di masing masing pos.
Selesai itu dengan semangat para personel bernyanyi dengan yel-yel lagu hyimne dan mars kebesaran kami menjadi bekal untuk terjun menggalang dana. Ingat jangan lupa salam, senyum dan sapa ya, begitu kiranya saya berpesan kepada teman-teman. ” selamat pagi bagi para pengguna jalan di sekitar bundaran tugu muda dengan tidak mengurangi hormat saya sampaikan kepada semuanya, kami mengajak kepda sekalian pengguna jalan untuk terlibat aktif memberikan banntuan seikhlasnya dalam bentuk apapun” dan insyaallah akan kami salurkan semua yang bapak ibu amanahkan kepada kami sesuai apa yang diamanahkan. Itulah sediki penggalan lontaran kalimat ajakan saya berikan secara Cuma-Cuma kepada pengguna jalan dipagi itu.
Seraya menyuguhkan salam dan sapa sekaligus senyum kami menyusuri kendaraan yang melewati disekitarnya. Seketika lampu merah menyala sesegera mungkin kita menyodorkan kardus satu persatu kepada para pengguna kendaraan. Sekitar jam setengah dua belas siang kami istirahat ditaman dekat lampu merah, kitapun tetap melakukan orasi sekaligus bernyanyi lagu perjuangan untuk mengajak para pengguna jalan supaya tetap terlibat aktif untuk memberikan sumbangsih untuk meringankan beban saudara kita di Palestina.
Seolah lapar, haus dan dahaga terus membayangi dibenak teman-teman kami tetap semangat karena aksi kali ini diwarnai dengan puasa bersama. Berpapasan 10 Muharram 1430 H adalah sebagai peringatan karbala dan bulan mulia bagi pejuang, kitapun merasakan ada yang lebih dan lebih dibandingkan hari-hari sebelumnya. Kenapa bisa ya..? ada yang bertanya dari teman kami, tapi itulah kenyataan yang saya alami bersama teman-teman di tengah siang hari yang menyelimuti aksi kami. Apakah ini kemuliaan yang terpancar dan hadir menyelimuti kami? Dan begitu adanya kami tetap semangat untuk melakukan aksi galang dana.
Detik, menit dan jam berlalu, selesailah aksi kami siang itu ketika waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Sembari bergegas bersama untuk kumpul dan briving kami bersama penjual koran bergurau dan bercanda. Tak terasa begitu cepat aktifitas itu dan begitu selesai saya bersama teman-teman menuju markas besar, dengan melangkahkan kaki diantara salah satu teman kami masih tetap semangat menyanyikan lagu perjuangan dan ternyata sampai selesai menyusuri jalan kami masih semangat.
Barokah luar biasa siang itu saya rasakan dengan teman-teman. Begitulah kiranya sekilas aktifitas penggalangan dana yang kami lakukan bersama, sembari beristirahat menuju kebersamaan kami bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat dhuhur.
Cahayamu bertaburan
Keteraturan dan kepastian kuayunkan
Begitulah adanya yang tersusun
Dalam pentas keduniaan

Semangat bercucuran
Fatamorgana teralienasi
Pilar-pilar keadilan menopang
Kebersamaan sebagai ruh juangku
Tak terbendung dan tak terbatas
Itulah kiranya bait tertulis
Sebgai kiasan perjalanan siang
Ya Allah berikanlah kekuatan pada kami untuk tetap setia dan selalu menjalani aktifitas di keridhaanmu....
Semarang, 07012009.

Tidak ada komentar: